Monday, October 20, 2008
Setia Seperti Maria dan Tegar Seperti Paulus
Pada tanggal 18 dan 19 Oktober 2008, Paroki St. Paulus merayakan Hari Minggu Misioner dengan menyelenggarakan pertemuan anak-anak Bina Iman separoki. Pertemuan ini diisi dengan berbagai macam kegiatan yang bernafaskan perutusan, atau lebih kita kenal sebagai kegiatan misioner. Acara ini dipimpin oleh Pastur Bernard dari Dumai dan dipersiapkan oleh panitia inti yang terdiri dari wakil pembina Bina Iman dari masing-masing stasi, Bapak Teguh merupakan wakil St. Lusia dalam panitia inti acara anak misioner.
Perjalanan anak-anak Bina Iman Santa Lusia dimulai dengan berkumpul di masing-masing tempat penjemputan. Hari Sabtu, jam 15:00, hujan turun dengan derasnya, tapi hal itu tidak menyurutkan semangat anak-anak. Semangat para pembina, seperti Mbak Irine, Mbak Inung, Ibu Sipayung, Mbak Nana, Mbak Lusi, serta Lae Agus, tidak kalah berkobarnya. Para pembina yang terkasih ini mengorganisasikan pemberangkatan anak-anak dari Minas dan dari Rumbai dengan beberapa mobil. Perjalanan mereka ke kompleks Gereja St. Paulus disirami derasnya hujan, kiranya deras pula hujan berkat bagi anak-anak Bina Iman dan Pembinanya.
Tiba di arena pertemuan, telah berkumpul kontingen dari berbagai stasi yang jaraknya berjauhan, anak dari Petapahan, Siabu dan berbagai wilayah yang terpencar itu kini dikumpulkan dalam satu semangat, semangat misioner Kristus. Acara dimulai dengan bernyanyi bersama lagu-lagu bertema anak misioner, dengan gerak yang atraktif dipimpin Pastor Bernard. Kemudian diteruskan pengenalan masing-masing utusan, dengan mebawakan yel-yel masing-masing. Anak-anak dengan antusias memperkenalkan dirinya dengan gaya khas stasi mereka. 22 orang anak Bina Iman Rumbai membawakan yel-yel BIA Stasi St. Lusia, yang diajarkan oleh para pembinanya, dan mendapat applaus dari kontingen lain. Kegiatan berikutnya adalah doa rosario misioner, tiap sepuluh Salam Maria, dipersembahkan bagi anak-anak di setiap benua. Disusul oleh kuis dan acara hari pertama yang lain.
Tema perayaan kali ini adalah "Setia Seperti Maria dan Tegar Seperti Paulus", bagi penulis yang diberi kesempatan untuk mengikuti dari dekat persiapan anak-anak BIA Rumbai, sungguh sudah tercermin dan dihayati oleh para pembina dan anak-anak BIA dalam setiap latihan mingguan dan selama hari libur Idul Fitri. Acara puncak di Labuh Baru dan peringkat kejuaraan adalah bukan lagi tujuan akhir dari komunitas ini. Ada satu yang lebih hakiki, yakni, kesetiaan dalam usaha komunitas dan ketegaran dalam menghadapi setiap tantangan untuk satu tujuan bersama, kiranya dapat menjadi bekal dalam tugas pelayanan di masa depan. Atau bagi para putra-putri BIA, pengalaman ini dapat menjadi pelajaran berharga dalam mempersiapkan masa depan mereka sendiri.
(bersambung laporan acara hari kedua)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment