Monday, December 14, 2009
Pesta Nama Santa Lucia
Text lagu yang lebih jelas ada di tautan ini
13 Desember adalah pesta nama Santa Lusia,
siapakah dia?
St. Lusia―sang perawan dan martir―sesuai dengan arti namanya, yaitu “cahaya”, telah memancarkan cahaya iman dan kemurnian di tengah segala situasi hidupnya. Ia tak segan-segan menyerahkan nyawanya demi imannya pada Kristus. Ia meninggal pada tahun 304 dan diperingati setiap tanggal 13 Desember.
13 Desember St. Lusia
Santa yang dikagumi ini hidup di Syracuse, Sisilia. Ia dilahirkan pada akhir abad ketiga. Orangtuanya adalah bangsawan yang kaya raya serta terhormat. Ayahnya meninggal ketika Lusia masih kecil. Lusia secara diam-diam berjanji kepada Yesus bahwa ia tidak akan pernah menikah agar ia dapat menjadi milik-Nya saja. Lusia seorang gadis yang jelita dengan sepasang mata yang indah. Para pemuda bangsawan jatuh hati kepadanya. Ibunya mendesaknya untuk menikah dengan salah seorang dari mereka yang telah dipilihnya bagi Lusia. Tetapi Lusia tidak tertarik. Ia kemudian memikirkan suatu rencana untuk melunakkan hati ibunya. Ia tahu bahwa ibunya menderita sakit pendarahan. Lusia membujuknya untuk pergi ke gereja St. Agatha dan berdoa mohon kesembuhan. Lusia pergi menemaninya dan mereka berdoa bersama. Ketika Tuhan mendengar doa mereka serta menyembuhkan ibunya, Lusia mengatakan kepada ibunya tentang ikrarnya untuk menjadi pengantin Kristus. Sebagai ungkapan rasa terima kasih atas kesembuhannya, ibunya mengijinkan Lusia memenuhi panggilan hidupnya. Tetapi pemuda kepada siapa ibunya telah menjanjikan Lusia, amat marah karena kehilangan Lusia. Dalam puncak kemarahannya, ia melaporkan Lusia sebagai seorang pengikut Kristus. Ia mengancam hendak membutakan kedua mata Lusia. Tetapi, Lusia bahkan rela kehilangan kedua matanya daripada tidak menjadi pengantin Kristus. Dan itulah yang terjadi. Banyak patung yang kelak dibuat menggambarkan St. Lusia dengan matanya yang indah di telapak tangannya. Yesus membalas cinta Lusia yang gagah berani. Ia melakukan mukjizat dengan memulihkan mata Lusia kembali, bahkan jauh lebih indah dari sebelumnya.
Hakim yang kafir berusaha mengirim Lusia ke rumah wanita pendosa. Ia berharap agar Lusia dapat dibujuk untuk mengingkari Kristus. Tetapi ketika mereka berusaha membawanya ke sana, Tuhan menjadikan tubuh Lusia demikian berat sehingga mereka tidak dapat mengangkatnya. Pada akhirnya, Lusia ditikam dan menjadi martir bagi Yesus pada tahun 304.
Hidupnya mengajak kita untuk menanya diri, “Sudahkah saya setia pada iman saya? Sudahkah saya setia pada Kristus? Apakah saya tidak mendua hati? Apakah saya lebih memilih iman saya pada Kristus daripada kekayaan, kehormatan, kesehatan, dll?” Singkat kata, dengan hidup dan kematiannya, St. Lusia menyerukan bahwa “Tuhan pantas dicintai lebih dari apa pun dan siapa pun!”
kisah santa Lusia dapat kita temukan di tautan ini
Kalau pakai bahasa Indonesia, Stasi kita mungkin dapat dilagukan sepertini:
(boleh direvisi kok)
St. Lusia Rumbai
Desah angin lembut
di sela daun
umat pun bersatu
dalam doa syahdu .....2x
gereja nan indah
di atas bukit
Santa Lusia
Santa Lusia .....2x
Sinar sang surya
kemilau embun
Cahaya surga
sang gadis anggun .....2x
dara bersahaja
pelindung kita
Santa Lusia
Santa Lusia .....2x
Bait yang lain nunggu kawan-kawan membuatnya, bersama-sama pasti lebih seru.
begitu rasanya kapel St. Lusia Rumbai.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment