Thursday, September 2, 2010

Beberapa catatan pertemuan umat Stasi Santa Lusia dengan pastor Nattye membahas tema Bulan Kitab Suci Nasional 2010 yaitu “Memperkenalkan Sabda Allah

Tanggal pertemuan : Sabtu, 21 Agustus 2010
Tempat : Aula gereja Santa Lusia Rumbai

Dalam salah satu sesi acara, para peserta pertemuan dibagi ke dalam 5 kelompok. Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:

Mengapa anak-anak tidak/belum tertarik/terbiasa untuk membaca Kitab Suci.
Kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh keluarga Katolik sehingga anak-anak tidak/belum tertarik/terbiasa membaca Kitab Suci.
Apa yang bisa kita (para orang tua) lakukan untuk memperkenalkan Kitab Suci kepada anak-anak dan membuat mereka tertarik untuk membaca Kitab Suci.

Rangkuman jawaban dari ke lima kelompok sesuai dengan urutan pertanyaan:

Jawaban untuk pertanyaan: Mengapa anak-anak tidak/belum tertarik/terbiasa untuk membaca Kitab Suci:
Membaca Kitab Suci itu membosankan (anak-anak belum tahu kegunaannya)
Anak-anak belum merasakan adanya tantangan hidup yang memerlukan bantuan jawaban dari Kitab Suci
Waktu anak-anak habis untuk bermain atau untuk pelajaran sekolah (beban pelajaran sekolah sudah cukup berat dan padat)
Buku Kitab Suci tidak menarik bagi anak-anak untuk membacanya
Kurangnya peran orang tua dalam mendorong atau memberi contoh kepada anak-anak untuk membaca Kitab Suci
Kurangnya tugas yang diberikan oleh guru sekolah kepada anak-anak yang mengharuskan anak-anak untuk membaca Kitab Suci
Orang tua sendiri kurang memberi contoh untuk rajin membaca Kitab Suci
Penyajian Kitab Suci textual, hanya dalam bentuk tulisan, kurang memanfaatkan media lainnya (gambar-gambar, dan lainnya) sehingga kurang menarik bagi anak-anak untuk membacanya
Bahasa Kitab Suci sulit dimengerti oleh anak-anak
Kemampuan anak-anak terbatas untuk bisa memahami apa yang tertulis dalam Kitab Suci
Orang tua tidak membiasakan anak-anak untuk membaca/mengenal Kitab Suci sejak usia dini

Jawaban untuk pertanyaan: Kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh keluarga Katolik sehingga anak-anak tidak/belum tertarik/terbiasa membaca Kitab Suci:
Keluarga tidak memiliki buku Kitab Suci di rumahnya
Kurangnya tantangan/tugas dari sekolah yang mewajibkan anak-anak untuk membaca Kitab Suci
Belum ada budaya membaca Kitab Suci dalam keluarga
Orang tua merasa belum perlu mengenalkan Kitab Suci kepada anak-anak
Orang tua belum mendalami Kitab Suci
Gereja kurang memberikan pengarahan dalam mendalami Kitab Suci
Pengaruh lingkungan (teknologi, game, Internet, dll) – membaca Kitab Suci menjadi kurang menarik
Kitab Suci hanya disimpan dan dijaga tetap rapi dan bersih
Orang tua sendiri kurang paham dengan isi Kitab Suci
Orang tua tidak aktif dalam perkumpulan doa di lingkungan maupun di gereja, sehingga anak-anak semakin asing dengan Kitab Suci karena tidak ada contoh dari orang tua
Keluarga kurang meluangkan waktu untuk membaca Kitab Suci

Jawaban untuk pertanyaan: Apa yang bisa kita (para orang tua) lakukan untuk memperkenalkan Kitab Suci kepada anak-anak dan membuat mereka teratrik untuk membaca Kitab Suci:
Pastikan di rumah ada Kitab Suci
Orang tua agar memberi contoh kepada anak-anak untuk rajin membaca Kitab Suci
Orang tua meluangkan waktu untuk bercerita kepada anak-anak mengenai isi Kitab Suci
Menghubungkan cerita Kitab Suci dengan kehidupan sehari-hari khususnya kehdupan anak-anak
Membagikan pengalaman pribadi kepada anak-anak dan menghubungkannya dengan Kitab Suci
Membahas masalah yang dihadapi anak-anak dan mengajak anak-anak untuk mencari solusinya di dalam Kitab Suci
Orang tua agar aktif terlibat dalam tugas-tugas gereja, sehingga anak-anak bisa mencontoh
Bersama anak-anak menyanyikan lagu rohani yang syairnya adalah ayat-ayat Kitab Suci dan bersama-sama mencari di mana ayat tersebut ada di dalam Kitab Suci
Membuat produk untuk anak-anak (kaos, mainan, hadiah, dll) yang mencantumkan ayat-ayat Kitab Suci
Membuat acara lomba anak-anak dengan tema cerita dalam Kitab Suci
Membaca Kitab Suci bersama dalam keluarga
Guru sekolah atau Bina Iman agar menggunakan alat peraga sewaktu menjelaskan isi Kitab Suci agar anak-anak lebih tertarik
Bawa anak-anak ke pertemuan doan baik di lingkungan maupun di gereja