Sunday, November 30, 2008

Aldo Meraih Peringkat 3 Chevron Scholastic Award 2009

Selesai sudah perjuangan Aldo dalam memperebutkan kesempatan mendapatkan beasiswa dari Chevron dalam program Scholastic Award 2009. Hari Jum'at 28 November 2008 malam yang lalu nama-nama para pemenang sudah diumumkan. Puji Tuhan, Aldo berhasil mendapatkan peringkat 3 dan berhak menerima beasiswa selama lima tahun kuliah di dalam negeri.
Perjuangan yang tidak mudah ini berawal ketika Aldo mulai melakukan pendaftaran untuk ikut dalam kompetisi Scholastic Award. Sebagai syarat administratif, copy nilai-nilai raport yang pernah diperoleh di bangku SMA dan beberapa dokumen lain harus disertakan pada saat melakukan pendaftaran. Dari 235 anak yang mendaftar, 4 orang dinyatakan tidak memenuhi syarat administratif, sehingga tinggal 231 anak yang lolos ke babak selanjutnya.

Tantangan berikutnya yang harus Aldo hadapi adalah tes akademis. Beberapa mata pelajaran diujikan secara tertulis. Saya masih ingat ketika saya menjemput Aldo di Training Center Rumbai setelah ia mengikuti tes akademis, Aldo mengatakan bahwa tesnya cukup sulit, apalagi soal matematika diferensial dan integral yang belum pernah diajarkan di sekolah. Hasil tes akademis inilah yang menentukan lolos tidaknya anak untuk masuk ke dalam kelompok finalis Scholastic Award. Dari 231 anak yang mengikuti tes akademis, 35 orang berhasil lolos dan menjadi finalis Scholastic Award. Puji Tuhan, Aldo berhasil masuk dalam kelompok ini.

Belum selesai tantangan yang harus Aldo hadapi. Para finalis kemudian diminta untuk mengisi secara lengkap kuesioner yang sudah disediakan oleh panitia menyangkut data pribadi maupun prestasi-prestasi yang pernah diraih baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dan menulis karangan dalam bahasa Indonesia dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Ada 11 topik atau judul karangan yang sudah disediakan dan anak diminta untuk memilih satu topik. Panjang karangan maksimal adalah 900 kata. Karangan disiapkan di rumah dan harus dikirimkan kepada panitia Scholastic Award dalam batas waktu yang sudah ditentukan. Melewati tanggal itu berarti siap untuk menerima konsekuensi diskualifikasi.

Tantangan berikutnya adalah tes TOEFL yang diadakan oleh tim Scholastic dan kemudian diikuti dengan masa karantina selama 3 hari di Wisma Sungkai Rumbai. Selama masa karantina anak-anak diwajibkan mengikuti psikotes dan yang paling mendebarkan adalah mereka harus menghadapi sesi wawancara dengan berbagai macam pertanyaan selama sekitar 20 menit setiap anak. Tim pewawancara terdiri dari 6 orang national dan 1 orang expatriate. Otomatis wawancara dilakukan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Dalam masa karantina itu pula anak-anak diwajibkan menyiapkan acara untuk ditampilkan di malam pengumuman pemenang Scholastic Award.

Keseluruhan tantangan dan ujian mulai dari awal sampai akhir itulah yang menjadi dasar penentuan peringkat pemenang Scholastic Award. Peringkat Pertama ada 2 orang, peringkat Kedua ada 3 orang, peringkat Ketiga ada 3 orang, peringkat Keempat ada 7 orang, dan peringkat Kelima ada 20 orang.

Demikianlah keseluruhan tantangan dan ujian yang Aldo dan teman-temannya hadapi dalam perjuangan memperebutkan kesempatan memperoleh beasiswa ini. Suka duka dan jerih payah sudah Aldo lalui baik semasa persiapannya dengan mengikuti les bahasa Inggris tambahan dengan pak Arman Luddin untuk persiapan tes TOEFL, menghadiri dua kali pertemuan dengan ibu Deuceu (seorang psikolog) yang sengaja diundang oleh orang tua murid untuk memberikan nasehat dan wejangan kepada anak, maupun latihan interview dengan seorang expatriate di Kompleks Randu.

Bagi Aldo dan kami orang tua, dari pengalaman perjuangan ini yang terpenting adalah bahwa Aldo sudah mempersembahkan talenta dan kemampuan yang Tuhan berikan kepadanya dengan sebaik-baiknya untuk meraih cita-cita. Hasil akhir yang Aldo peroleh dan pantas kami syukuri semata-mata adalah berkat dan kemurahan-Nya buat Aldo khususnya dan kami orang tua.

Semoga sekelumit cerita perjuangan Aldo ini bisa menjadi bahan inspirasi bagi kita semua untuk memotivasi anak-anak kita yang lain dalam meraih cita-cita dan mempersembahkan yang terbaik untuk kemuliaan Tuhan.

2 comments:

Kayoehr said...

selamat Aldo, Selamat Mas Widi dan Mbak Inung.
Akan kuliah di mana selanjutnya Aldo ?

Unknown said...

Pak saya pengrajin mebel Jepara, siap membantu produksi pengadaan kebutuhan perlengkapan gereja ataupun rumahan