Monday, June 1, 2009

Merayakan Pantekosta dalam SEKAMI



2000 tahun yang lalu Roh Kudus turun atas Para Rasul, dan mereka kemudian memiliki keberanian untuk mewartakan Kabar Gembira. Bahkan, mereka mewartakan dalam bahasa-bahasa yang asing dan tidak pernah Para Rasul tersebut kenal. Sebuah Mukzizat komunikasi! Semua langsung paham tanpa perlu diterjemahkan.

Hari gini, di mana lagi hal tersebut terjadi? Semua alat komunikasi canggih sudah terhampar di mana-mana, tinggal dipakai kalau mau, dan mampu, jadi masih perlukah Roh Kudus turun lagi? Ternyata ada yang belum tersentuh oleh kemajuan teknologi abad ini, jadi Roh Kudus masih turun dan sekali lagi membakar hati setiap orang yang mau menerimanya.

Demikianlah yang tersirat dari surat Mbak Nana berikut:

" Kami mengucapkan banyak terima kasih atas segala bentuk dukungan yang telah diberikan untuk anak anak BIA kita yang mengikuti kegiatan pertemuan SEKAMI di Labuh Baru pada tanggal 30 - 31 Mei 2009.

Puji Tuhan anak-anak kita bisa mendapatkan Juara I untuk koor lagu wajib (makasih banyak pak Yuli sudah dengan sabar melatihnya.....), juara II yel-yel dan koor lagu pilihan (makasih ibu2 pembimbing dan pak Yuli.....) dan anak kita Moly mendapat juara 5 untuk meringkas isi cerita film.

Semoga Tuhan selalu memberkati bapak ibu, dan semoga anak2 BIA bisa menjadi misioner cilik dan menjadi anak-anak Tuhan yang manis..."

Mbak Nani, Mbak Irin, Mbak Inung, Mas Yuli, Mas Paul, Mas Moko dan Mbak Nana juga semua yang mendukung keikutsertaan anak-anak BIA layak berbahagia sebab mereka yang kini bertugas menjadi api yang turun ke tiap sanubari putra-putri BIA.

Masih kelihatan percikan apinya, di wajah lelah namun berbahagia dari Mbak Inung dan Mbak Naniek.
Mungkin banyak yang dapat dishare seputar kegiatan anak2 missioner ini (dengar-dengar banyak suka dukanya nich ... ada yg gotong royong nyapu lantai, bersihkan tempat tidur + tidur dibangku gereja ..). Kebetulan ada info yang sangat akurat dari wartawan kami di lapangan.

Sekali lagi selamat…., selamat buat para anak-anak dan para Pembina duta Sekami St Lusia Rumbai.

Salut dengan semangat aanak-anak kita dan terutama kepada para Pembina( Mbak Nana, Mbak Irin dan Mbak Inung juga Pak Simanjuntak) yang rela ‘berkorban’, tidur tanpa kasur, atau malah nggak ada tidurnya, karena harus menemani anak-anak yang juga katanya susah tidur….


'Sekali Menyanyi = Dua kali Berdoa', semboyan Mas Yuli saat melatih Koor, hasilnya mmmantap


"Aduh seneng ya Mas melihat anak BIA," ujar Mbak Irin. "Iya tentulah Jeng ," jawab Mas Moko.
Proficiat
Selamat buat semua.


Mengutip penutup dari Bang Thomas,
"Selamat dan semoga namaNya makin dipermuliakan melalui kegiatan ini."

No comments: